polisi perbatasan Israel |
Sebuah video memperlihatkan seorang polisi perbatasan Israel di Kota Hebron, tepi Barat, Palestina, menendang bocah laki-laki ramai dibicarakan setelah diunggah di situs Youtube. Tetapi warga sipil Negeri Zionis itu malah beramai-ramai memuji tindakan aparat itu dan menganggap mereka kurang sadis dalam menyiksa.
Dilansir dari situs www.electronicintifada.net, Selasa (3/7), video itu memperlihatkan Abdul Rahman Burqan, berumur sembilan tahun, sedang berjalan tiba-tiba disergap oleh salah satu polisi perbatasan yang berpatroli. setalah menahan anak itu dan menjatuhkannnya ke tanah, dia memanggil seorang temannya. Rahman kaget dan menangis ketakutan. Tidak lama kemudian salah satu opsir polisi itu datang dan tanpa basa-basi langsung menendang bocah itu. Setelah puas, dia pun pergi dan Rahman dilepaskan.
Video itu diambil diam-diam dari balik sebuah bangunan oleh seorang pegiat kemanusiaan Palestina dan disebarluaskan oleh organisasi pembela hak asasi manusia Israel, B'Tselem.
Menurut direktur B'Tselem, Jessica Montell, pemerintah Israel saat ini sedang mengusut insiden itu. Tetapi menurut dia hal itu hanyalah formalitas karena nyatanya tidak pernah ada tindakan hukum diambil terhadap aksi kekerasan dilakukan oleh aparat atau warga sipil Negeri Zionis itu terhadap orang-orang Palestina.
Namun, warga sipil Israel malah mendukung sikap polisi perbatasan itu. Mereka malah menganggap aparat itu kurang sadis dalam menyiksa anak itu. Setidaknya ada 821 dukungan warga Negeri Zionis itu dalam laman Facebook stasiun televisi Israel, Channel 2. "Jika saya menjadi polisi itu, saya bakal menembak kepala bocah itu lima kali," tulis Avishy Nappe, pengguna Facebook asal Israel. Lainnya menulis bakal menghantam kepala bocah itu dengan batu bata terlebih dulu baru kemudian menendangnya.
Tentara dan aparat keamanan Israel sering menahan dan menyiksa anak-anak, laki-laki dan perempuan, tanpa alasan jelas. Mereka pun tidak segan-segan membunuh para bocah itu.
sumber : merdeka.com and my,...
No comments:
Post a Comment