Artikel isi saya buat karena kekesalan
saya terhadap kaum yang menghinakan Rasulullah SAW dengan mengatakan,
bahwa Rasulullah yang saya junjung adalah seorang pedofilia (orientasi
seks penyuka anak-anak). Hipotesa (mereka tidak menjelaskan alasan
mereka berpendapat demikian) saya, mereka berpendapat demikian adalah
karena Rasulullah SAW menikahi Siti 'Aisyah RA yang dikabarkan berusia 7
tahun dan tinggal serumah saat Siti 'Aisyah RA berusia 10 tahun. Untuk
beberapa waktu saya mencari-cari informasi yang dapat membantahkan
penghinaan tersebut, dan akhirnya saya temukan sebuah artikel yang Insya
Allah dapat meluruskan masalah ini.
Meluruskan Riwayat Pernikahan St ‘Aisyah RA
Meluruskan Riwayat Pernikahan St ‘Aisyah RA
Baru-baru
ini [22 Desember 2002] diperingati hari ibu. Saya teringat riwayat
pernikahan Ummul Mu’miniyn (Ibu para Mu’minin) Sitti ‘Aisyah Radhiaya
Lla-hu ‘Anhaa yang perlu diluruskan. Seperti diketahui dalam riwayat
yang umum dituliskan di buku-buku dan diajarkan di madrasah, maupun di
sekolah umum St ‘Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9
tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Riwayat inilah yang perlu diluruskan.
Hadits
mengenai umur St ‘Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis,
alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits
berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn ‘Urwah yang didengarnya
sendiri dari ayahnya.
Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St ‘Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas.
Itupun baru diutarkan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.
Mengenai
Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam
sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke
Iraq.”
Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50).
Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301).
Alhasil, riwayat umur pernikahan St ‘Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.
Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50).
Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301).
Alhasil, riwayat umur pernikahan St ‘Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.
Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara khronologis:
- pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah
- 610 M: Permulaan wahyu turun
- 610 M: Abu Bakr RA masuk Islam
- 613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
- 615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah
- 616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam
- 620 M: St ‘Aisyah RA dinikahkan
- 622 M: Hijrah ke Madinah
- 623/624 M: St ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW
- 610 M: Permulaan wahyu turun
- 610 M: Abu Bakr RA masuk Islam
- 613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
- 615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah
- 616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam
- 620 M: St ‘Aisyah RA dinikahkan
- 622 M: Hijrah ke Madinah
- 623/624 M: St ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW
Menurut
Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman
Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4,
hal.50). Tabari meninggal 922 M.
Jika
St ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St ‘Aisyah lahir tahun
613 M. Padahal manurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada
zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas
Tabari, St ‘Aisyah RA tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610.
Jadi kalau St ‘Aisyah RA dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun.
Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St ‘Aisyah RA, yaitu Asmah.
Menurut
Abd alRahman ibn abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari St ‘Aisyah
RA (alZahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289).
Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).
Alhasil,
apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun
73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu
Hijrah, sehingga St ‘Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun
pada waktu Hijrah, dan itu berarti St ‘Aisyah mulai hidup berumah
tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. WaLlahu a’lamu bishshawab.
Yang dikemukakan di atas asalnya dari pendapat ulama syiah. Semua hadist sahih mendukung pernikahan Nabi SAW dengan Aisyah RA, saat beliau berusia 6 tahun dan menyempurnakannya di usia 9 tahun. Tanyakanlah pada para ulama Sunni di Tim-Teng. Janganlah membuat-buat sendiri kalau tidak hendak dilaknat Allah SWT.
ReplyDeleteMaksud anda? sya membuat artikel ini memang berasal dari beberapa sumber. jd saya tidak seenaknya mengambil terus mengarang smw itu, n yg saya beberkan itu fakta, walahualam,...
ReplyDeletetrimakasih telah berkunjung,..