Orang tak bisa hidup bahagia dengan rasa sakit hati dan kemarahan terhadap orang lain. Apalagi bila disertai dengan keinginan balas dendam. Beban berat seperti ini seharusnya ditinggalkan agar langkah hidup lebih ringan. Upaya-upaya untuk memaafkan orang-orang yang membuat kita sakit hati sebenarnya adalah upaya untuk membuat hidup kita sendiri lebih sehat dn bahagia.
Berhadapan dengan orang lain adalah hal yang tidak bisa kita hindari dalam menjalani kehidupan ini. kita tidak mungkin hidup sendirian. Namun, lantaran perbedaan karakter, perbedaan kepentingan, perbedaan latar belakang, dan perbedaan lainnya - sebuah sannatullah - acapkali persingungan antar kita tidak bisa dihindari. sengaja atau tidak sengaja, satu pihak merasa disakiti atau merasa dikhianati oleh pihak lainya.kemarahan dan kesedihan puntak terhindarkan.
Membawa beban amarah dan kesedihan tentu tak mudah buat jiwa dan kesehatan seseorang. Perlu upaya melepaskanya dan itu amat tergantung pada kemauan dan kerja keras seseorang untuk melepaskan beban itu, yaitu dengan memaafkan setulus hati lewat pikiran, perkataan dan perbuataan.
Langkah - Langkah Memaafkan
Memang tak selalu mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain. Faktor-faktor psikologi, seperti pembiasaan dari orang tua yang tentu ditiru anak-anaknya, atau kurang matangnya kepribadian adalah sedikit dari sebab-sebab yang membuat orang sulit memberi maaf.
Namun, tentu saja sebab-sebab itu tak lantas membuat kita terus menjadi orang yang sukar memaafkan. Apalagi sebagai manusia makhluk Allah paling sempurna kita dianugerahi kemampuaan untuk memilih, dalam hal ini memilih untuk, memaafkan atau tidak. Pilihan itu juga bermakna ; Apakah kita ingin terus menderita atau menghentikan penderitaan itu sendiri.
Alih-alih membuat orang lain yang bersalah kepada kita menderita karena tak mendapat maaf dari kita, sulitnya memaafkan sebenarnya malah semakin membuat diri kita menderita. Kitalah yang dipenjara karena perasaan kita sendiri.
Cara yang cukup sederhana untuk memafkan adalah seperti apa yang diuraikan Robert Enright, Ph.D, pendiri IFI di Amerika Serikat. Ia menyarankan tahap-tahap berikut ini :
Langkah 1 : Hadapilah kemarahan, sakit hati dan rasa malu Anda. Tulislah apa yang telah terjadi sejelas dan sepadat mungkin. biarkan anda merasakan sakitnya lagi. Selama Anda merasakan sakit hati, kemarahan dan rasa malu itu, adakah rasa sakit fisik yang mengikutinya? misalkan saja perut yang terasa melilit, sakit punggung atau hal lainya? kenali sumber rasa sakit Anda dan bagaimana sampai itu mempengarui anda ?
Langkah 2 : Jalankan proses memaafkan. Jika Anda berniat benar-benar ingin memaafkan, lakukan itu dan buang jauh-jauh keinginan untuk balas dendam. Jangan pedulikan orang lain yang mungkin tak setuju kalau anda memaafkan orang yang telah berbuat salah terhadap anda. Yakinlah, Anda melakukan ini untuk diri anda sendiri.
Langkah 3 : Maafkanlah. Cari cara untuk memikirkan tentang orang yang berbuat salah pada Anda tersebut. Cobalah untuk memahami masa kecilnya atau bagaimana mereka tumbuh. Anda tidak sedang menghakimi seseorang, tetapi melihatnya sebagai manusia biasa yang bisa jadi masa kecilnya selalu ketakutan , penuh kemarahan, dan penuh luka, Berusahalah bersimpati kepadanya.
Jika memungkinkan temuilah orang yang Anda yang telah memaafkan itu. saat menemuinya ungkapkan perasaan Anda, Betapa Anda telah memaafkanya. Pada kesempatan ini jangan sampai anda mendakwa dan memarahinya lagi. Jika itu tidak memungkinkan atau dengan berbagai alasan sebaiknya Anda tak menemuinya, tulislah sepucuk surat pengampunan untuknya. Terserah apakah pada akhirnya surat itu anda kirimkan atau anda bakar. Yang penting anda sudah benar-benar memaafkanya.
Langkah 4 : Sembuhkanlah diri Anda. Sekali saja Anda membiarkan rasa sakit hati dan kemarahan pergi, maka anda akan merasa lega dan terbebas. Penting untuk dipahami bahwa memaafkan bisa berarti berdamai dengan orang yang telah berbuat salah kepada Anda. atau bisa jadi juga Anda tak pernah berdamai dengan dengannya. Namun kebaikan hati dan belas kasih Anda terhadap diri sendiri dan orang lain akan meningkat dan Anda akan merasakan rasa Kemanusiaan yang mendalam.
Langkah-langkah praktis ini bisa juga kita praktekkan untuk sakit hati, kekecewaan, kemarahan dalam skala kecil dan skala besar. Motivasi memaafkan ini tentu akan lebih kuat karena Allah dalam berbagai Ayat al Quran memberi keutamaan pada orang-orang yang berjiwa pemaaf. Pun contoh-contoh Rosulullah yang mampu memaafkan sekeji apapun perlakuan yang diterimanya.
Sumber : Asmawati ( dari berbagai sumber )
No comments:
Post a Comment